Fibrilasi atrium (AFib) ¹ adalah gangguan irama jantung umum yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini terjadi ketika ruang atas jantung, yang disebut atrium, berdetak tidak teratur dan tidak sinkron dengan ruang bawah, yang dikenal sebagai ventrikel. Detak jantung yang tidak teratur ini dapat menimbulkan berbagai gejala dan meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk stroke dan gagal jantung.
Apa penyebab Fibrilasi Atrium?
Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan fibrilasi atrium. Ini termasuk:
- Tekanan darah tinggi ²: Hipertensi merupakan faktor risiko signifikan untuk AFib.
- Kondisi jantung: Orang yang sudah memiliki masalah jantung, seperti penyakit arteri koroner ³, kelainan katup jantung, atau kelainan jantung bawaan, lebih mungkin mengembangkan AFib.
- Usia: Risiko fibrilasi atrium meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 60 tahun.
- Obesitas: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat memberikan tekanan ekstra pada jantung dan meningkatkan kemungkinan terjadinya AFib.
- Alkohol dan stimulan: Konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan stimulan seperti kafein dan nikotin dapat memicu episode fibrilasi atrium.
Apa saja gejala Fibrilasi Atrium?
Beberapa penderita fibrilasi atrium mungkin tidak mengalami gejala apa pun dan baru mengetahui kondisinya saat pemeriksaan kesehatan rutin. Namun, orang lain mungkin mengalami hal berikut:
- Detak jantung tidak teratur: Gejala AFib yang paling umum adalah detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
- Jantung berdebar-debar: Beberapa orang mungkin merasakan jantungnya berdebar kencang, berdebar-debar, atau berdetak kencang.
- Sesak napas: AFib dapat menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
- Kelelahan: Merasa lelah atau lelah meski dengan aktivitas minimal adalah gejala umum lainnya.
- Pusing atau sakit kepala ringan: Beberapa orang mungkin mengalami sensasi pusing atau pingsan.
Bagaimana Fibrilasi Atrium didiagnosis dan diobati?
Mendiagnosis fibrilasi atrium biasanya melibatkan kombinasi tinjauan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik, seperti elektrokardiogram ⁴ (EKG) dan ekokardiogram ⁵. Setelah didiagnosis, pilihan pengobatan untuk AFib mungkin termasuk:
- Pengobatan: Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengontrol detak jantung, ritme, dan mengurangi risiko penggumpalan darah.
- Kardioversi: Prosedur ini menggunakan sengatan listrik atau obat-obatan untuk mengembalikan irama jantung normal.
- Ablasi kateter: Ini melibatkan penggunaan energi frekuensi radio atau pembekuan untuk menghancurkan jaringan jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.
- Perangkat implan: Dalam beberapa kasus, alat pacu jantung atau cardioverter-defibrillator (ICD) implan ⁶ mungkin direkomendasikan untuk mengatur ritme jantung.
Penting untuk diperhatikan bahwa pendekatan pengobatan dapat bervariasi tergantung pada kesehatan individu secara keseluruhan, tingkat keparahan gejala, dan penyebab AFib.
Kesimpulan
Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung umum yang ditandai dengan detak jantung tidak teratur dan cepat. Hal ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang dan meningkatkan risiko komplikasi serius. Memahami penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan AFib sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan kondisi yang efektif. Jika Anda curiga Anda menderita fibrilasi atrium atau mengalami gejala apa pun yang mengkhawatirkan, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan untuk evaluasi dan panduan yang tepat.
Referensi:
1. Fibrilasi atrium | Klinik Mayo
2. Fakta Hipertensi | Jantung X
3. Apa saja jenis-jenis penyakit jantung? | Jantung X
4. Apa itu Elektroda EKG? | Jantung X
5. Beranda VEC